Peran pengawasan lintas batas laut dalam mengatasi ancaman keamanan maritim menjadi semakin penting dalam menjaga kedaulatan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Dalam konteks ini, pengawasan lintas batas laut memiliki peran yang strategis dalam mencegah berbagai ancaman seperti penyelundupan barang ilegal, terorisme, dan perompakan di perairan.
Menurut Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, pengawasan lintas batas laut merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. “Peran pengawasan lintas batas laut sangat penting dalam menjaga keamanan maritim dan kedaulatan negara,” ujarnya.
Salah satu bentuk ancaman keamanan maritim yang sering terjadi adalah penyelundupan barang ilegal. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, setiap tahunnya ratusan ton barang ilegal seperti narkoba, senjata api, dan barang berbahaya lainnya berhasil diselundupkan melalui jalur lintas batas laut.
Dalam hal ini, peran pengawasan lintas batas laut sangat diperlukan untuk mencegah dan menindak para penyelundup. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus H. Purnomo, “Pengawasan lintas batas laut harus dilakukan secara terkoordinasi antara berbagai instansi terkait seperti TNI AL, Bakamla, dan kepolisian laut.”
Namun, tantangan dalam mengoptimalkan peran pengawasan lintas batas laut juga tidak bisa diabaikan. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Security Agency, Dadi Hidayat, “Kurangnya sarana dan prasarana serta kurangnya koordinasi antarinstansi menjadi hambatan utama dalam pengawasan lintas batas laut.”
Untuk itu, diperlukan kerjasama yang baik antara berbagai pihak terkait untuk meningkatkan efektivitas pengawasan lintas batas laut. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan maritim dan kedaulatan negara. Peran pengawasan lintas batas laut menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah perairan Indonesia.